Di tahun 1807, pemerintah Belanda menemukan sebuah pulau yang indah di selatan Sulawesi Selatan. Pulau ini memiliki banyak pantai yang indah, hutan yang lebat, dan berbagai jenis tanaman unik. Namun, apa yang membuat pulau ini sangat spesial adalah rahasia lanjkung sewu, sebuah sistem irigasi yang telah dirancang oleh nenek moyang masyarakat setempat.
Warisan Terlupakan: Misteri Lanjkung Sewu
Mengingatkan pada sistem drainase Irigasi Cibinong di Indonesia Barat, lanjkung sewu dapat dikatakan sebagai salah satu contoh irigasi yang paling maju dan efisien di Asia Tenggara pada abad ke-19. Meskipun demikian, warisan ini hingga saat ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat umum.
- Pada awalnya, sistem irigasi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan tanaman pangan yang diinginkan oleh masyarakat setempat. Namun, secara tidak sengaja, lanjkung sewu juga membantu menambahkan kualitas air dan mengurangi polusi.
- Pada akhirnya, lanjkung sewu menjadi contoh dari bagaimana teknologi yang canggih bisa digunakan untuk kebaikan masyarakat. Meskipun demikian, warisan ini hingga saat ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat umum.
Sebagai analogi sederhana, kita dapat membandingkan lanjkung sewu dengan sistem drainase di rumah kita. Jika kita memiliki sistem drainase yang baik dan tepat, maka air tidak akan menggenang di mana-mana, dan kehidupan kita menjadi lebih nyaman.
Eksplorasi Kolonial Indonesia
Pada abad ke-19, kolonial Belanda di Indonesia berusaha untuk memperkenalkan teknologi baru kepada masyarakat setempat. Salah satu contoh adalah lanjkung sewu, yang dipercaya telah dirancang oleh raja Bima dari kerajaan Bima.
- Berikut adalah beberapa contoh dari eksplorasi kolonial Indonesia lainnya:
- Stasiun Kereta Api Bandung, salah satu stasiun kereta api tertua di Indonesia yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1839.
- Pantai Kuta, sebuah pantai populer di Bali yang telah menjadi destinasi wisata utama sejak zaman kolonial Belanda.